Profil Aktifis Rumah Q-ta

Berikut adalah profil beberapa aktifis Rumah Q-ta

Abdul Rahman Saleh
Biasa dipanggil Pak Rahman. Selama hampir 30 tahun waktunya dihabiskan untuk mengabdi di Perpustakaan. Beliau sebagai Pustakawan Utama di IPB. Namun, pada bulan Maret 2012 beliau diberi tugas baru yaitu sebagai Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional. Sejak bulan itu beliau mondar-mandir Bogor - Jakarta. Di sela-sela waktunya yang padat beliau masih menyempatkan diri untuk mengabdikan dirinya untuk aktifitas sosial yaitu mengembangkan taman bacaan Rumah Q-ta sekaligus membimbing anak-anak berbicara dalam Bahasa Inggris.

Dadang
Aktifitas Pak Dadang sehari-hari adalah sebagai teknisi listrik di sebuah kontraktor. Biasanya kalau ada bangunan baru yang sedang dibangun, maka Pak Dadanglah orang yang merancang instalasi listrik di bangunan itu. Sebagai pekerja di kontraktor kadang Pak Dadang ini sangat sibuk, tetapi kadang tidak terlalu sibuk. Disela-sela kesibukannya beliau masih menyempatkan mengajar anak-anak membaca Al-Qur'an. Mula-mula beliau mengajar ngaji beberapa anak tetangganya di rumahnya. Dari jumlahnya 2 - 3 orang berkembang menjadi 10 - 15 orang. Lama-lama rumahnya tidak bisa menampung lagi anak-anak yang ingin belajar ngaji di rumah Pak Dadang. Kebetulan Rumah Q-ta mendapatkan pinjaman rumah kosong dari seseorang, maka kemudian aktifitas mengaji tersebut dipindahkan ke Rumah Q-ta.

Nining Yuningsih
Beliau adalah ibu rumah tangga biasa. Hobbinya memasak dan membuat berbagai macam kue. Dalam memasak dan membuat kue ini beliau suka bereksperimen. Beliaulah yang mempunyai ide untuk mengembangkan usaha di bidang Yohgurt. Kebetulan beberapa tahun yang lalu Ibu ini pernah bereksperimen membuat Yoghurt untuk dikonsumsi sendiri bersama-sama dengan keluarganya. Namun kerena rasa Yoghurt buatannya memiliki rasa yang khas dan asli, maka banyak tetangga-tetangga yang sering menanyakan Yoghurt buatannya. Permintaan tetangga inilah yang kemudian dikembangkan menjadi usaha utama dari Rumah Q-ta. Selain sebagai pengusaha Yogurt, beliau juga pernah menjadi aktifis taman bacaan di kampung asal beliau di RW 01 Kelurahan Bogor Timur. Maka jadilah beliau ini aktifis taman bacaan di Rumah Q-ta.

Silvia Andriani
Silvia adalah lulusan teknik informatika sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di Bandung. Awalnya silvia ini bekerja sebagai programmer di sebuah perusahaan perangkat lunak di Jakarta. Gajinya yang kecil dan waktu kerjanya yang panjang menyebabkan dia berpikir ulang untuk terus bekerja di perusahaan tersebut. Maka tidak lama dia bekerja menjadi programmer, dia banting stir menjadi bergerak di bidang makanan. Mula-mula dia bergerak di bidang produksi coklat. Coklat buatannya laku keras sampai akhirnya menembus pasar di sebuah mall terkenal di Bogor. Namun karena putaran modal di bisnis coklat ini tidak terlalu cepat, maka dia hentikan bisnis coklatnya dan bersama-sama dengan Ibunya, Nining Yuningsih, menekuni bisnis Yoghurt di Rumah Q-ta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar